Monday, January 09, 2006
pondok halimun
dari rencana kami yang tidak terlalu matang itu, anne mengimingi untuk ke salabintana atau ke situ gunung. mungkin untuk salabintana aku pernah mengunjungi waktu sd dulu, tanpa kesan dan tanpa mengingat apapun, sementara situ gunung hanya sering dengar nama saja.

tapi untuk aku, kemana pun tidak akan menjadi masalah yang penting bisa bersama sama menghabiskan waktu.

makanya waktu kami terjebak dengan suasana pagi yang begitu indah di sabtu itu, aku tidak terlalu banyak protes. kemana pun. bahkan tanpa melakukan apa pun, tidak lah menjadi masalah.

tapi setelah makan siang, uhmm belum terlalu siang rasanya, mbuy menawarkan pondok halimun, anne sendiri tidak begitu ngeh dengan tempat itu, belum pernah. aku dan indah ok aja. dengan sedikit rayuan gombal ke mbuy, akhirnya mbuy mengantarkan. hebat juga, biasanya jarang laki laki muda mauk ikutan dengan perempuan perempuan renta seperti kami *gubrak*, anne bilang mbuy gak tega aja kalo kita sampe jalan bertigaan, aku sendiri gak tauk, mbuy gak tega dengan kami atau gak tega dengan orang disekitar dengan kehadiran kami.

jadilah mbuy dengan sendal jepit ungu merek swallow berangkat menemani kami.

******

aku sempat cerita disini mengenai perjalanan kami.

dari angkot merah dekat rumah anne, kami turun di yogya, meberitahukan arah kami ke sopir angkot yang sudah berjejer disitu, lima ribu per orang, sopir itu menawarkan. dan kami langsung setuju, hanya kami ber4 dalam angkot itu.

perjalanan yang tidak terlalu lama, hujan mulai jatuh, dan arah mulai menanjak. kebon teh.
melihat pohon lengkeng. bunga bunga warna kuning disisi jalan. hujan makin deras, tapi tidak menggentarkan kami, mengingat kado imut yang terbungkus rapi dari indah, jas ujan:d.

dari dalam angkot mata kami tertumbuk pada deretan deretan kedai, sepertinya kami sudah sampai. dengan enggan kami keluar dari angkot, berlari kecil kedalam kedai dan langsung memesan jagung manis bakar. empat.

suasana terasa dingin.

ada beberapa kedai yang berderet antara area kemping pondok halimun dan pendakian gunung gede, hampir semuanya menjajakan barang yang sama. jajanan hangat dan makanan instan yang biasa dijadikan bekal pendaki. dan beberapa menjual sarung tangan dan atribut pendakian lain.

jagung manis bakar habis tandas.

"uhm enak", aku kembali mengeluarkan kata kata itu, walaupun sudah beberapa kali ku katakan saat menikmati jagung bakar itu
"manisssssss", aku menambahkan
"emang... orang orang sih bilang bgetuh", mboy cepat meletakkan telunjuk dipipi dan ibu jari didagu dan memainkan mata ke arah kami
"alah!", aku menjawab cepat

adek anne yang satu itu memang lucu. bahkan indah berkomentar kalo aku masih sangat pantas bergaul dengan orang muda seresek mboy gubraks*.

aku dan indah yang masih merasa lapar menikmati semangkuk indo mie rebus. didepan kami makin banyak muda mudi yang akan mendaki gunung gede, berdatangan dengan pasangan atau rombongan. dan aku sempat menahan geli, saat rombongan dengan mini bus dan alamak, bawaan mereka itulah, keranjang keranjang besar, perlengkapan masak besar besar. ah, aje gile.

terus bersenda dan tertawa. dan disaat hujan masih jatuh, anne keluar kedai kearah perkemahan, indah mengikuti dan aku berlari mengejar mereka. ugh terasa dingin, tanpa jaket dan jas hujan.

tempat perkemahan yang terlalu biasa. kami pun kembali ke kedai.

hujan masih jatuh. menjatuhkan airnya diatas tubuh tubuh yang mulai merangkak ke atas. anak anak muda itu mendaki.

"bang, ada jagung bakar, ada teh manis, ada hujan, ada pangrango, coba abang ada disini...", aku menuliskan sebaris pesan singkat.

beberapa detik kemudian aku menerima pesan yang hampir sama, menceritakan tentang suasana nikmat yang dirasakan dan menyayangkan ketidakhadiran.

tadinya aku pikir, abang cuma balas gak mauk kalah, tapi ternyata abang mengirimkan sms itu sebelum menerima sms dari aku.

ternyata kami masih seperti biasa, memikirkan disaat yang sama. linked!

sementara diluar kedai hujan masih saja turun, dan canda indah, anne dan mboy masih memenuhi telinga aku.

posted by inen at 11:59 am