Monday, December 26, 2005
suatu sabtu di pasar pagi
aku tauk kalo nur dah mulai berkunang kunang, mukanya pucat, diem seribu basa. aku tetap jalan, nur dan rini dibelakang. aku terus jalan dan tak henti menyentuhi bunga bunga yang terpajang rapih di lantai dasar pasar pagi mangga dua.

semua keliatan indah. aku mencari konter bunga langgananku, dimana teh nia sebagai perangkainya. aku suka beli disana. bunga import dengan harga murah, plus hangat aja, karena memang sudah terbiasa disana. aku tinggal memilih bunga bunga yang akan dirangkai, menggambarkan bentuk yang aku inginkan. dan tangan teh nia akan gesit merangkaikan diatas wadah yang aku tunjuk. dan tentu aja dengan masukan masukan dari dia.

Tapi tadi aku sempat kesulitan mencari tempatnya, sudah sedikit bergeser dan timbunan pohon dan bunga telah menenggelamkan teh nia.

sebelumnya aku sempat melakukan tawar menawar dikonter lainnya, tapi sayang masih terlalu mahal. tidak rasionable menurut ku. nur yang biasanya ratu belanja, terdiam, sambil ngomel ngomel kenapa gak langsung diambil aja hhiihi

tapi mudah aja menghadapi sikap nur. sedikit pandangan ke luar menerawang sedikit kearah tas tas yang bergantungan, sepatu dan selop, dan sejenak kunang kunang nur pun kabur. berganti kupu kupu yang terbang silih berganti, menghinggapi tas bermadu:d.

dan aku pun bisa tenang memilih, sepasang bunga anggrek ungu menjadi pilihan untuk bunga di meja cs. The nia merangkaikan. Serumpun mawar dengan warna merah beda jadi pilihan buat mami, juga sebatang bunga yang aku tak tahu namanya, tapi kelopak dan warnanya begitu cantik, beda, dan murah. Juga jadi pilihan untuk mami. 1 vas tinggi, bergaya minimalis, aku pilih juga, untuk menggantikan rangkaian bunga yang lama. Terlalu bosan dengan bentuk sekarang. tapi bunga bunganya masih bagus. Yah jadi, aku cukup mengganti vas nya saja.

aku juga membeli 2 vas kaca untuk permen.

******

aku menitipkan belanjaan ku dulu, mencari nur dan rini, dan bergabung dengan mereka. dan ikutan kalap. Hasilnya aku dapatkan tas lucu. dan cd obralan. Kamipun mulai terlena. see mr park, aku juga perempuan kan. Beberapa hari lalu mr park menyatakan keheranan tentang aku kepada nur, kenapa inen suka gunung tapi kalau di mall lama sekali, begitu protesnya. aku cuma tertawa. Aku juga perempuan mr park, aku pun menegaskan kepadanya.

******

udara begitu teduh. pandangan ku keluar jendela jauh menikmati. indah. alunan suara ronan keating dari cd yang diputar jay. begitu lengkap rasanya. begitu tenang.

aku hampir terbuai. lamunanku mulai mengembara. tapi ugh, suara nyaring nur menjagakan aku. ternyata aku masih bersama nur dan rini. dalam avansa hitam, mr park mengantarkan kami. sabtu kemarin, selepas jam kerja.

posted by inen at 2:26 pm