Tuesday, March 21, 2006
melepas abang pergi

setelah ada bersama aku dari jumat lalu, akhirnya aku melepas abang pergi lagi. melihat abang dalam antrian, rasanya ingin berteriak "abanggggg jangan pergiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii". tapi abang memang harus pergi, aku terdiam menunggu hingga punggung abang tak terlihat lagi.



pagi kemarin kami sudah bersiap siap, aku membantu abang packing dengan bantal tetap ditangan, tepatnya aku memperhatikan abang dan membereskan plastik yang tidak terpakai. abang selalu rapi dalam packing, lipatan aku pasti tak mengena dihatinya.

kami memesan taksi jam 11 jadi kami masih punya waktu untuk saling bercerita diteras, cerita kita masih berkisar tentang perjalanan halimun, banyak yang bikin geli bila mengingat saat saat di peha. pindah ke ruang makan bergabung dengan papi mami, kedatangan kali ini memang sangat singkat jumat pagi datang, sabtu hingga minggu malam kembali ke rumah, dan senin pagi sudah harus meninggalkan jakarta. mami masih ingin abang ada.

waktu cepat bergerak. saat berangkat, diperjalanan kami cuma bercanda tertawa, walaupun hati aku sudah merasa kehilangan abang lagi. dan aku pun tauk bahwa kabar gak akan pernah putus, dan aku akan selalu diberitahu kemanapun abang pergi, seperti janji yang selalu terjalani. tapi tetap terasa berat.

tiba dibandara, makan siang, melanjutkan obrolan dikaki tangga, minum obat....

hampir jam 2.

aku mencium tangan abang, saling mencium pipi, dan abang memberikan kecupan terbaik dikening. tangan kami terlepaskan dan abang melangkah pergi. aku terdiam menunggu hingga punggung abang tak terlihat lagi.

posted by inen at 2:27 pm