Monday, February 27, 2006
aku sudah punya keturunan...











salsa, aku biasa memanggilnya caca. lucu. centil. pinter. karena memang jarang bertemu, aku tidak ngeh terhadap pertumbuhan pisik dan prilakunya.

kalau saja iyos tidak menceritakan, aku beneran gak memperhatikan.

"neng... caca tuh kok jadi mirip kayak lu yah...", iyos menceritakan keheranannya waktu itu.

dan iyos bertutur panjang, segala kesukaan caca, dari ngomong yang gak pernah henti *ih gue gak getuh kan* sampai kecintaannya terhadap asesoris dan selera bergayanya pula. diusianya yang belum 4 tahun, caca sudah pandai memilih asesoris dan bajunya sendiri. setiap melihat tampilan di tv dan berkenan dengan seleranya, pasti langsung nunjuk dan bilang ke iyos kalo ia ingin memilikinya nanti.

dan hampir semua asesoris pilihannya mirip dengan milik aku. padahal caca tidak melihat aku. jadi memang itu aseli gayanya. sedini ini kah.

seperti dipesta yang kami hadiri sabtu malam kemarin. caca sudah memilih baju dan minta yang agak terbuka, pasti cing neneng pake yang ginih mah... begitu alasannya. and u know, dia memilih kalung mutiara pink yang dipakai bertumpuk, seperti biasa aku pakai baik warna maupun cara.

dan betul saja, waktu ketemu caca langsung pasang wajah ceria bahagia, dan tentu juga aku. seperti kebiasaan aku, aku selalu memetik bunga dipesta pernikahan, dan kemaren aku memilih bunga garbera merah dan tauk gak, ternyata caca juga memetik bunga yang sama.

*****

karena kemaleman, ato memang aku dah kangen untuk nginep dirumah iyos. jadilah malam itu aku bobo disanah. waktu aku datang, ibu sudah menggoda caca, "caca... kakaknya datang yah....", getuh kata ibu.

dan jadilah, caca menarik narik aku untuk pindah ke "rumahnya", gak boleh dirumah ibu. caca mauk tidur dengan aku katanya.

"caca, cing neneng tidur dsini.. caca mo dmanah?", aku menunjuk kasur caca
"caca disini..", caca ikut nunjuk kasurnya
"kalo cing neneng tidur dkamah mamah", aku nunjuk kamar iyos
"caca tidur disituh..", caca nunjuk kamar mamahnya
"kalo cing neneng tidur dirumah cing?", aku memancing
"caca tidur disinih", caca menunjuk kasurnya lagi

kami semua tertawa geli. ternyata caca gak asal ngikutin seperti biasanya anak anak, tapi dia berpikir sendiri.

dan malam itu pun aku dan iyos seperti biasa ngobrol panjang sampai larut, tadinya caca protes karena kami tidak langsung tidor. tapi akhirnya, kami bertiga ngobrol terus mungkin sampai jam 1 lebih.

dari dalam kamar ibu memperingatkan, "neng... caca diayun napah biar tidur". aku dan iyos cuma menahan tawa geli. ibu pikir caca susah tidur.


*******

esoknya, minggu malam. saat aku sudah dirumah aku sendiri.

"mah... sekarang cing neneng dah tidur belum yah?", caca diam sejenak dan meneruskan
"atau cing neneng makan dulu, trus baru tidur yah mah"

posted by inen at 12:45 pm