Monday, December 19, 2005
telpon pertama
aku sudah menarik anne dan indah dalam kehidupan persahabatan aku, dengan segala resiko menerima segala kegilaan mereka. fuih. terlanjur. malang gak bisa ditolak, nista gak boleh ditampik heheheh. jelek dua dua nya kan:d.

dan aku sendiri dalam hal persahabatan dah biasa sekali, dan selalu melibatkan keluarga secara penuh. makanya waktu aku nginap sabtu minggu ditempat anne beberapa minggu lalu, papi dan mami masih menyisakan kerut di kening. karena aseli mereka belum pernah dengar apalagi ngeliat perwujudan mereka.

anne dan indah. masih terasa asing. biasanya mereka mendengar nama yanti, rini, tari, titit, iyos, imar, ikey, wilda.

walaupun aku pernah bilang ke mereka, tapi ternyata nama itu tidak melekat di telinga mereka. dan hasilnya ketika indah menghubungi kerumah sabtu malam, papi mempertanyakan ke indah karena merasa tidak pernah mendengar nama itu. apalagi indah memanggil papi dengan sebutan om *gubrak*.

"indah... gak pernah dengar nama indah sebelumnya ya"
"iyah om, baru kali ini nelpon.."
"inen belum pulang..."

******

malam senin, dalam keadaan berselimut lekat, aku mendengar langkah papi mendekat dengan membawa handset. anne. dan sepertinya papi ku tidak bertanya banyak lagih. aku pikir karena pernah mendengar nama itu sebelumnya. walaupun itu telpon anne yang pertama.

berbicara dengan anne yang riang gembira karena berhasil mengganggu tidor tenangku. ugh *ijek ijek anne*. akhirnya selesai dan papi kembali mengambil handset aku.

dari luar kamar aku dengar mami bercakap cakap dengan papi

"dari siapa tadi pa...."
"temen inen, perempuan.."
"siapah.."
"uhmm siapa yak, gak inget.. uhmm", papi mencoba mengingat mengingat
"uhmm eki, kayaknya eki namanya", papi sok yakin

aku yang mendengar dari tempat tidor kontan jatuh dari tempat tidor *gabruk*

posted by inen at 3:19 pm